Menulis sebuah laporan kegian ilmiah merupakan sebuah pekerjaan
dengan tantangan yang khas, sebagian dikarenakan harapan kita ketika membaca
sebuah laporan kegiatan ilmiah sangat berbeda dengan ketika kita membaca jenis
naskah lainnya. Normalnya, kamu tidak membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah
secara linier "dari awal sampai akhir". Pada saat membaca sebuah
laporan kegiatan ilmiah orang biasanya memusatkan perhatian untuk mendapatkan
poin-poin penting dengan membaca abstrak/ringkasan, gambar, atau paragraf awal
dalam bab pembahasan. Perhatian terhadap teks selebihnya baru diberikan ketika
seseorang akan mengulang percobaan, mengumpulkan informasi untuk tinjauan
pustaka, atau mengevaluasi kekurangan dalam metoda yang digunakan atau
interpretasi hasilnya. Sebuah laporan kegiatan ilmiah hendaknya ditulis dengan
sejelas dan setepat mungkin. Selain itu laporan kegiatan ilmiah harus mengacu
pada sejumlah informasi penting tentang pelaksanaan penelitian. Data harus
diringkas dalam beberapa cara: dengan menggunakan tabel, gambar, dan teks hasil
(yang mungkin juga memuat analisis statistik).
Sebaiknya kamu menghindari kalimat-kalimat berbunga, lebih baik
langsung ke pokok pikiran/masalah yang dimaksud. Gunakan gaya bahasa yang datar dan sebisa mungkin
hindari penggunaan jargon yang spesifik untuk disiplin ilmu tertentu. Kamu
dapat mengunakan kalimat pasif untuk menjelaskan gagasan-gagasan mu. Ketika
menguraikan hasil, lakukan seolah-olah sedang menjelaskan gambar atau tabel
kepada seorang teman. Sebaiknya dihindari penggunaan terminologi statistik
dalam tubuh kalimat. Terakhir, organisasikan naskah menurut format yang
ditetapkan oleh panitia penyelenggara.
Sebelum kamu memulai menulis, carilah suatu cara untuk
mengorganisasikan bahan-bahan yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan
kamu tulis, bagaimana urutannya, dan apa yang ingin disampaikan. Usahakan
menulis sebuah outline. Kamu dapat menulis gagasan pada secarik kertas. Tulisan
tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat bantu ketika
memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok untukmu
bagaimanapun anehnya cara tersebut!
Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa.
Pusatkan perhatian mu pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu
dengan terlalu memusatkan perhatian pada ejaan. Hal-hal tersebut dapat
dipikirkan belakangan setelah diputuskan tentang apa yang akan diungkapkan.
Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki tata-bahasa dalam
menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan nanti akan banyak
paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau
setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan
perhatian pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan
diungkapkan.
Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah ditulis. Minta
tolonglah pada teman, atau guru pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa
menunggu naskah anda "sempurna" karena jika orang yang kamu mintai
tolong memberi saran perubahan mungkin kamu akan merasa keberatan melakukannya.
Berikan kepada temanmu naskah sementara (draft) dan beritahukan umpan balik apa
yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah? gagasan? bahasa? Atau
aspek teknis dari apa yang sudah kamu tulis.
Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan
diri kita sebagai penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan
pekerjaan tersebut, tunjukkan hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis
ulang, dan tulis ulang naskah anda.
Tersedia banyak buku teks maupun panduan menulis yang dapat
dijadikan acuan. Buku-buku tersebut memberikan banyak metode yang dapat
diterapkan, namun jika metode-metode tersebut tidak cocok untuk anda maka
gunakan cara anda sendiri.
Judul
Pemilihan judul harus diperhatikan. Judul bisa memuat tema
kegiatan tetapi tidak harus sama dengan pertanyaan permasalahan. Penempatan
judul halaman bervariasi tergantung format dari panitia penyelenggara.
|
Abstrak
Abstrak memberikan gambaran umum secara singkat tapi jelas mengenai
isi suatu laporan hasil penelitian. Dari abstrak sudah tergambar apa saja yang
menjadi gagasan pokok suatu penelitian.
Biasanya abstrak terdiri dari empat alinea.
o
Alinea yang pertama menjelaskan latar belakang penelitian
itu.
o
Kemudian pada alinea kedua diterangkan masalah-masalah yang timbul
yang akan dicari proses pemecahan masalahannya
o
Dilanjutkan dengan alinea ketiga yang mengungkapkan kegiatan
penelitian yang kamu lakukan
o
Dan alinea kempat menjelaskan hasil dan pembahasan
Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar yang memuat isi dari laporan yang kamu
buat. Daftar isi juga menginformasikan halaman dari Bab-bab dari laporan
penelitian.
Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan pernyataan dari kamu mengenai laporan yang
kamu buat. Kata pengantar menginformasikan proses, latar belakang atau tujuan
kamu di dalam melakukan penelitian sampai pada pembuatan laporan . Dalam kata
pengantar kamu dapat mengucapkan rasa terima kasih kamu kepada kerabat yang
membantu kamu menyelesaikan penelitian.
Pendahuluan
Jelas bahwa pendahuluan terletak pada bagian awal dari sebuah
naskah. kamu harus mengenalkan penelitian dengan memberikan latar belakang,
menampilkan masalah penelitian,dan menyatakan bagaimana serta mengapa masalah
tersebut akan dipecahkan. Tanpa informasi penting tersebut, orang yang akan
membaca naskahmu tidak akan dapat dengan mudah memahami lebih rinci tentang
penelitian yang akan dilakukan. Kamu juga harus menerangkan mengapa penelitian
dilakukan.
Berikut adalah yang dapat kamu terangkan dalam pendahuluan
o
Apa yang menjadi konteks dari permasalahan? Dalam situasi atau
lingkungan seperti apa kamu mengamati masalah tersebut? (Latar Belakang)
o
Mengapa penelitian tersebut penting menurut kamu? Siapa saja yang
akan mendapatkan manfaat? Mengapa kamu perlu mengetahuinya? Mengapa situasi,
metoda, model atau perangkat perlu diperbaiki? (Rasionalisasi)
o
Apa yang tidak kamu ketahui? Kesenjangan apa dalam pengetahuamu yang
akan terisi oleh hasil penelitian ini? Apa yang perlu diperbaiki?
(Permasalahan).
o
Langkah-langkah apa yang akan dicoba ditempuh kamu untuk mengisi
kesenjangan atau memperbaiki situasi? (Tujuan)
o
Aspek-aspek apa yang tidak kamu teliti? Apakah kajian terbatas pada
suatu kawasan geografis tertentu atau aspek tertentu dari situasi yang akan
kamu teliti? (Ruang lingkup).
o
Faktor, kondisi, atau kondisi sekitar yang dapat menghalangi kamu
untuk mendapatkan hasil penelitian (Batasan Masalah) Metode, model, formulasi,
atau pendekatan kamu dalam mensyaratkan mensyaratkan suatu kondisi tertentu.
Adakah kondisi dasar atau pernyataan peneliti yang harus benar? (Asumsi)
o
Jangan terlalu rinci sehingga terlalu panjang. Harap diingat bahwa
yang ditulis adalah pendahuluan, semacam gambaran umum. Walaupun yang dicakup
adalah poin yang penting, uraian terinci tentang metode, lokasi, dan hasil akan
dibahas pada bagian lain di belakang.
o
Definisi masalah yang jelas. Tanpa definisi yang jelas tentang
masalah penelitian, pembaca makalah kamu akan kesulitan untuk memiliki gambaran
tentang apa yang diteliti. Hal ini berarti bahwa mereka tidak dapat memberikan
penilaian tentang manfaat, kualitasnya, dan lain sebagainya. Sebagai latihan,
kamu harus mampu menyusun kalimat lengkap yang dimulai dengan "Tujuan dari
penelitian ini adalah …" yang mampu mencakup masalah yang diselidiki.
Tentu saja, tidak selalu harus menuliskan hal tersebut dalam satu kalimat pada
makalah. Namun hal tersebut dapat berfungsi sebagai suatu cara yang mudah untuk
memastikan bahwa masalah penelitian telah ditulis dengan jelas. Dalam
pernyataan masalah penelitian seharusnya dapat disusun dalam satu kalimat -
rincian masalah dapat ditulis dalam kalimat yang lain yang mengikuti pernyataan
tersebut. Selain itu, haruslah selalu diperhatikan bahwa masalah penelitian
sesuai dengan judul skripsi, metodologi, dan tujuan.
o
Jangan melakukan pengulangan kata, frase, atau ide. Kamu akan
memiliki kata kunci yang penting dalam penelitian. Walaupun demikian, pembaca
tidak menginginkan membaca kata-kata tersebut berulang kali. Pengulangan yang
berlebihan akan membuat naskah terlihat disusun dengan tidak cermat. Untuk
menguranginya, beri tanda pada frase atau kata yang sering terpakai - lalu
ganti dengan padanan kata yang sesuai.
o
Tulislah pendahuluan dengan urutan yang logis sehingga pembaca
dapat mengikuti alur pemikir kamu dengan mudah.
Tinjauan Pustaka
Meskipun mungkin orang akan membayangkan novel atau puisi ketika
mendengar kata "pustaka", dalam konteks penelitian kata tersebut arti
yang lebih khusus. Dalam istilah tinjauan pustaka (literature review),
"pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan untuk memahami dan
menyelidiki masalah penelitian. Karya-karya tersebut dapat berupa publikasi
sebagai berikut:
·
Artikel Jurnal: Karya
dalam kelompok ini sangat bagus terutama karena informasinya yang mutakhir.
Walaupun demikian, harap diingat bahwa diperlukan waktu hingga dua tahun untuk
mempublikasikan suatu artikel di sebuah jurnal yang bagus. Karya dalam kategori
ini sangat sering digunakan dalam tinjauan pustaka karena ringkas, formatnya
up-to-date untuk penelitian, dan karena semua jurnal yang memiliki reputasi
hanya mempublikasikan karya penelitian yang paling relevan dan reliabel).
·
Buku: Buku cenderung kurang mutakhir
karena waktu yang diperlukan lebih lama untuk menyusunnya bila dibandingkan
dengan artikel jurnal. Buku teks agaknya kurang bermanfaat untuk dimasukkan ke
dalam tinjauan pustaka karena buku umumnya ditujukan untuk keperluan
pengajaran, bukan penelitian. Walaupun demikian, buku dapat menjadi titik awal
yang baik untuk menelusuri sumber-sumber yang lebih rinci
·
Proseding Konferensi:
Proseding konferensi sangat berguna karena menginformasikan penelitian paling
mutakhir atau penelitian yang belum dipublikasikan. Prosiding juga akan sangat
membantu untuk menyediakan informasi bagi orang-orang yang sedang melakukan
penelitian pada bidang-bidang yang sama, dan untuk menelusuri karya-karya lain
dari para peneliti yang sama.
·
Laporan Pemerintah dan Perusahaan: Banyak
departemen pemerintah dan komisi perusahaan yang melakukan penelitian.
Publikasikan hasil penelitian mereka dapat menjadi sumber informasi, tergantung
bidang kajian penelitian kita.
·
Koran: Karena koran umumnya ditujukan
untuk pembaca yang umum (tidak khusus), informasi yang disediakan sangat
terbatas untuk keperluan penyusunan tinjauan pustaka. Seringkali koran
bermanfaat sebagai sumber informasi tentang kecenderungaan saat ini, perubahan
atau penemuan (misalnya pengumuman perubahan kebijakan pemerintah), namun kita
harus melengkapinya dengan informasi yang lebih rinci dari sumber-sumber
lainnya.
·
Skripsi, Tesis, dan Disertasi: Kelompok
karya tulis ini dapat menjadi sumber pustaka yang berguna. Walaupun demikian,
karya tulis kelompok ini memiliki beberapa kelemahan: 1) sulit untuk
mendapatkannya karena tidak dipublikasikan dan hanya tersedia terbatas di
perpustakaan universitas; 2) mahasiswa yang melakukan penelitian mungkin tidak
cukup berpengalaman sehingga kita harus memperlakukan temuan dalam karya
tersebut dengan lebih hati-hati bila dibandingkan dengan penelitian yang
dipublikasikan.
·
Internet (jurnal elektronik) Sumber
informasi yang tumbuh paling cepat adalah di Internet. Tidaklah mungkin untuk
mengkarakterisasikan informasi yang tersedia di internet, namun beberapa hal
penting tentang penggunaan sumber elektronik: 1) harap diingat bahwa setiap
orang dapat menerbitkan informasi di Internet sehingga kualitasnya mungkin
tidak reliabel; 2) informasi yang dapat kita temukan mungkin dimaksudkan untuk
audiens yang umum sehingga tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam tinjauan
pustaka (informasi yang ditujukan untuk audiens umum biasanya kurang rinci);
dan 3) saat ini semakin banyak jurnal yang memiliki reputasi mempublikasikan
jurnalnya secara elektronik sehingga kualitasnya lebih dapat dipercaya
(tergantung reputasi dari jurnal tersebut).
·
CD-ROM: Saat ini, hanya sedikit
produsen CD-ROM yang menyediakan sejenis informasi yang khusus dan rinci
tentang penelitian akademik. Walaupun demikian semakin banyak CD-ROM yang
digunakan di perpustakaan akademik sehingga menjadi piranti untuk menelusuri
informasi.
·
Majalah: Kebanyakan majalah
ditujukan untuk pembaca umum sehingga kurang berguna untuk pencarian informasi
yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Beberapa majalah khusus mungkin
lebih berguna (misalnya majalah bisnis untuk mahasiswa agribisnis) tetapi
biasanya majalah tidak memadai untuk rujukan penelitian kecuali sebagai titik
awal (misalnya informasi tentang berita atau informasi umum tentang
penemuan-penemuan baru, kebijakan, dan lain-lain) yang memerlukan rujukan ke
sumber-sumber yang lebih khusus.
Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap
penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian
yang sedang (akan) kita lakukan. Anggapan beberapa orang bahwa tinjauan pustaka
merupakan ringkasan adalah tidak benar. Walaupun kita harus meringkas
penelitian yang relevan, adalah sangat penting bahwa kita juga melakukan
evaluasi terhadap karya tersebut, memperlihatkan hubungannya dengan karya-karya
lain, dan memperlihatkan bagaiamana karya tersebut terkait dengan penelitian
kita. Dengan kata lain, kita tidak dapat hanya memberikan deskripsi sederhana,
misalnya: suatu artikel: kita perlu memilih bagian mana dari penelitian untuk
dibahas (misalnya metodologi), memperlihatkan bahaimana hal tersebut
berhubungan dengan karya lain (misalnya: Metodologi lain mana yang telah
digunakan? Apa kesamaannya? Apa perbedaannya?) dan memperlihatkan bagaimana hal
tersebut terkait dengan karya kita (bagaimana hubungannya dengan metodologi
penelitian kita?). Harus diingat bahwa tinjauan pustaka sebaiknya menyediakan
konteks bagi penelitian kita dengan melihat pada karya apa yang telah
dikerjakan dalam bidang penelitian kita. Tidak dianjurkan untuk hanya meringkas
karya orang lain!!!
Menulis Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikemukakan berikut ini : Pertanyaan mana yang dijawab oleh tinjauan pustaka
tersebut? Pertanyaan mana yang tidak terjawab? Sistem apa yang digunakan
penulis tinjauan pustaka tersebut? Bagus/jelekkan tinjauan pustaka tersebut?
Mengapa/mengapa tidak?
Perhatikan bagaimana penulis-penulis yang naskahnya diterbitkan
(jurnal terkemuka) menyusun tinjauan pustakanya. Dengan mudah dapat kita lihat
bahwa kita harus menggunakan pustaka untuk menjelaskan penelitian kita - jika
tidak, yang kita tulis bukanlah tinjauan pustaka tetapi hanyalah memberitahu
pembaca apa yang telah dilakukan peneliti lain.
Tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu untuk memperlihatkan
mengapa penelitian kita perlu dilakukan, bagaimana kita sampai pada keputusan
memilih metodologi atau teori tertentu yang kita gunakan, bagaimana karya kita
menambah informasi terhadap penelitian-penelitian yang telah ada, dan
lain-lain. Kamu perlu untuk meringkas karya yang kita baca tetapi kita juga
harus memutuskan gagasan atau informasi yang mana yang penting bagi penelitian
mu, dan mana yang kurang penting sehingga bisa diabaikan dalam tinjauan. Kamu
juga harus melihat konsep utama, kesimpulan, teori, argumen, dan lain-lain yang
mendasari karya tersebut, serta melihat kesamaan dan perbedaannya dengan karya
terkait lainnya. Hal tersebut mungkin agak sulit dilakukan pada saat pertama
kalinya, tetapi akan menjadi semakin muda dengan semakin banyaknya karya dalam
bidan kajian yang sama yang kita baca.
Penelitian
Dalam bab tentang metodologi Penelitian kamu diharapkan untuk
menerangkan mengenai : 1. Bagaimana data dikumpulkan atau dihasilkan? 2.
Bagaimana data tersebut dianalisis?
Dengan kata lain, bab tentang metodologi memperlihatkan kepada
pembaca bagaimana kamu memperoleh hasil.Kamu perlu mengetahui bagaimana data
diperoleh karena metode berpengaruh terhadap hasil. Sebagai contoh, jika kamu
menyelidiki listrik statis maka metode analisa bahan yang berbeda akan
memberikan hasil yang berbeda. Mengetahui bagaimana data dikumpulkan akan
membantu pembaca untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil dan
kesimpulan dalam penelitian kamu.
Sering kali terdapat metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk
menyelidiki suatu masalah penelitian yang sama. Karena itu, metodologi harus
memberikan alasan yang jelas mengapa kamu menggunakan suatu metode atau
prosedur tertentu.
Pembaca ingin mengetahui bahwa data yang dikumpulkan atau
dihasilkan menggunakan suatu cara bersifat konsisten dengan praktek yang telah
disepakati dalam bidang yang sama.Metode penelitian harus sesuai dengan tujuan
dari penelitian. Misalnya, bila tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh suatu aplikasi terhadap kecepatan tumbuh tanaman maka variabel dan
cara pengukurannya harus merujuk pada metode/ pendekatan yang sesuai.
Pengukuran tinggi tanaman, dalam hal ini, tidak cukup untuk menggambarkan
kecepatan tumbuh tanaman. Selisih tinggi tanaman per satuan waktu akan lebih
sesuai untuk tujuan penelitian tersebut.
Metodologi harus membahas masalah-masalah yang telah diantisipasi
dan menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah masalahyang mungkin
akan terjadi, masalah yang telah terjadi, dan cara-cara meminimalkan
pengaruhnya.
Dalam beberapa kasus, akan sangat berguna bagi peneliti lain untuk
mengadaptasi atau mereplikasi metodologi kita. Dengan demikian informasi yang
lengkap akan memungkinkan peneliti lain mamanfaatkan karya kita. Hal tersebut
terutama berlaku untuk penelitian yang menggunakan metode-metode baru, atau
adaptasi yang inovatif dari metode-metode yang sudah ada.
Ingatlah selalu tujuan penyusunan metodologi.
Catatlah apa yang sudah kamu kerjakan, mengapa kamu mengerjakannya,
dan apa yang terjadi. Beberapa peneliti membuat catatan harian penelitian
sehingga mereka memiliki catatan tentang metode yang digunakannya. Usahakan
memiliki cara untuk mencatat pekerjaan penelitian dengan efektif dan secara
hati-hati memiliki bahan-bahan mana saja yang akan diikutkan dalam bab tentang
metodologi. Perhatikan siapa yang akan menjadi audiens kita, dan berhati-hati
untuk tidak memasukkan ditail yang tidak perlu. Hindari penggunaan
"Saya" untuk menulis apa yang telah dikerjakan. Jangan gunakan
"kami" bila kita tidak benar-benar bekerja secara tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar